JOGYA – Pemerintah berkomitmen untuk mengembalikan manuskrip atau naskah kuno yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta dan saat ini masih berada di Inggris.
“Kami akan berupaya untuk mengembalikan manuskrip-manuskrip yang ada di Inggris, yang mungkin dibawa pada masa Raffles,” ungkap Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat berada di Yogyakarta, Sabtu malam (24/11/2024).
“Kami akan berusaha, meskipun menurut Sultan HB X, sekitar 170 naskah digital telah diserahkan [oleh Inggris]. Namun, jumlah manuskrip asli yang ada jauh lebih banyak,” tambahnya, seperti yang dilaporkan oleh Antara.
Fadli menjelaskan bahwa proses pemulangan tersebut akan dilakukan melalui jalur resmi dengan berkomunikasi dengan Pemerintah Inggris. Ia menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada langkah formal yang diambil untuk membahas pemulangan manuskrip tersebut.
Menurut Fadli, manuskrip milik Keraton Yogyakarta telah dirampas oleh Thomas Stamford Raffles, yang menjabat sebagai Letnan Gubernur di Jawa, pada saat penyerbuan Keraton oleh pasukan Inggris yang dikenal dengan sebutan Geger Sepehi (Geger Sepoy) pada tahun 1812.
Selengkapnya di espos