Pengelola Teknologi Perbenihan Bidang Pertanian DPP Kota Jogja, Rijkhy Syakur menjelaskan baik mangga Semar ataupun Cempuro memiliki nilai-nilai filosofis.
Mangga Semar diambil dari kata Sengir Madu Rasa. Mangga jenis ini punya bentuk buah yang sedikit lebih kecil dari buah mangga pada umumnya. Ada juga semacam benjolan seperti dahi. Jika matang, mangga akan berwarna kekuningan. “Nilai brix-nya [tingkat kemanisan] di angka 15. Cukup tinggi untuk buah mangga,” katanya.
Sementara itu, mangga Cempuro yang hidup di lingkungan Kraton diibaratkan sebagai benih laki-laki. Batang pohonnya pun besar, bahkan kelilingnya lebih besar dari panjangnya dua lengan orang dewasa. Mangga jenis ini memiliki bunga berwarna putih. Lalu, ada juga tanaman lain yang diibaratkan sebagai benih perempuan dengan bunga berwarna merah.
Jika keduanya tumbuh di satu tempat, maka diharapkan akan tumbuh penerus Kraton yang baik dan berwibawa. “Dari segi buahnya kalau Cempuro ada selaput warna putih di kulit buahnya. Tingkat kemanisasnnya cukup tinggi hingga 17 brix. Itu cukup tinggi untuk mangga. Untuk ukuran normal, seperti mangga pada umumnya,” kata dia, Rabu (13/12/2023).
Selengkapnya baca HarianJogja