Tiga Warga Gunungkidul Positif Terinfeksi Antraks. Ini Imbauan Dinkes


JOGJA — Dinas Kesehatan Gunungkidul melaporkan bahwa terdapat tiga warga yang terkonfirmasi positif terinfeksi penyakit antraks di Kapanewon Rongkop dan Girisubo. Langkah-langkah pencegahan terus dilakukan untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan bahwa antraks termasuk dalam kategori zoonosis, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia. Kasus yang terjadi di Kalurahan Tileng, Girisubo, dan Bohol di Kapanewon Rongkop menunjukkan bahwa penularan tidak hanya terjadi pada hewan, tetapi juga pada manusia.

Hingga saat ini, tercatat tiga warga yang dinyatakan positif antraks. Meskipun tidak merinci kronologi penularan, Ismono mengungkapkan bahwa ketiga individu tersebut memiliki luka kulit yang menyerupai gejala antraks, dan setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya positif.

“Ketiga pasien telah menerima perawatan dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Saat ini, kondisi mereka terus dipantau oleh petugas puskesmas setempat,” ungkap Ismono pada Rabu (9/4/2025).

Upaya pencegahan untuk mencegah peningkatan kasus terus dilakukan melalui penyelidikan epidemiologi dan skrining terhadap populasi yang berisiko. Selain itu, terdapat juga koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk penanganan yang komprehensif.

“Upaya sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan, termasuk memberikan imbauan agar tidak menyembelih bangkai hewan yang mati, karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko penularan penyakit,” tambahnya.

Selengkapnya di harianjogja | foto ilustrasi

Casciscus cool