JOGYA – Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan sejumlah rekomendasi terkait penemuan gua di Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) Planjan, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul. Namun, rekomendasi tersebut belum mencakup langkah-langkah tindak lanjut mengenai pemanfaatan gua di masa mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pengukuran dan analisis menggunakan metode georadar dan geolistrik, disimpulkan bahwa keberadaan gua tersebut perlu dilindungi.
Oleh karena itu, menurut Anna, Prof Eko Haryono dari UGM beserta tim pengkajinya merekomendasikan agar pembangunan JJLS dapat dilanjutkan dengan memperhatikan beberapa aspek. Berikut adalah rekomendasi yang disampaikan.
“Memberikan jarak aman (buffer) antara dinding gua terluar dan rencana tebing hasil pemotongan/pengeprasan bukit sekitar 2 meter dari bagian terluar gua yang menjorok ke arah rencana jalan (pada posisi ketinggian saat ini) dan semakin menjauh sesuai dengan kestabilan lereng jalan yang akan dibangun,” demikian bunyi rekomendasi dari tim UGM yang disampaikan oleh Anna kepada wartawan pada Selasa (5/11/2024).
“Menambahkan penstabil lereng di tebing-tebing yang berbatasan dengan dinding gua untuk menjaga kestabilan lereng dan atap gua,” tambahnya.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca detik
