Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan ini merasakan sumuk atau gerah akibat hawa panas dari siang hingga malam hari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena ini merupakan efek dari perubahan musim penghujan ke kemarau.
“Iya, ada mulai beralih ke musim kemarau ini,” ucap Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, saat dimintai konfirmasi detikJogja, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga : Inilah Kota Dengan Harga Rumah Termurah
Warjono menerangkan berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, perubahan musim ini membuat rata-rata suhu minimum di DIY berkisar 24-26 °C. Sedangkan suhu maksimum di DIY mencapai 30-34 °C. Walhasil, hawa udara terasa lebih panas daripada biasanya.
Menurut Warjono, hawa panas saat siang disebabkan karena minimnya tutupan awan. Sebaliknya, panas malam hari akibat dari kemunculan awan yang cukup banyak.
Wisata Jogja : Tempat-tempat Menarik Sebagai Bukti Sudah Mengunjungi Jogja
Selengkapnya baca Detik