
JOGJA — Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menginformasikan bahwa terdapat dua siklon yang sedang mendekati wilayah DIY. Puncak dampaknya diperkirakan akan terjadi mulai tanggal 5 Februari. Kedua siklon ini berpotensi menyebabkan gelombang laut setinggi 3 hingga 5 meter, serta meningkatkan risiko terjadinya longsor, banjir, dan pohon tumbang.
“BMKG telah menyampaikan bahwa dalam waktu seminggu ke depan, tepatnya pada 5 Februari, akan ada dua siklon yang mendekat ke DIY, yaitu siklon 99S dan siklon 90S,” ungkap Noviar, seperti yang dikutip dari kumparan, Senin (3/2).
Saat ini, kedua siklon tersebut berada di selatan Samudera Hindia dan diperkirakan akan meningkatkan curah hujan di atas rata-rata, dari intensitas sedang hingga lebat.
“Hal ini juga berpotensi menyebabkan longsor, banjir, dan pohon tumbang. BMKG telah mengingatkan agar masyarakat di DIY tetap waspada dan menjauhi area yang diperkirakan berbahaya,” tambahnya.
Potensi bahaya yang pertama adalah peningkatan tinggi gelombang yang dapat mencapai antara tiga hingga lima meter di sepanjang pantai.
“Di daerah-daerah yang rawan longsor, kami telah memiliki peta risiko. Terutama di kawasan perbukitan Menoreh dan perbukitan lainnya,” jelasnya.
Noviar menegaskan bahwa potensi wisata tetap dibuka, namun diharapkan tidak ada wisatawan yang berenang saat gelombang meningkat.
“Para nelayan juga telah diingatkan oleh dinas kelautan untuk tidak melaut jika kondisi tersebut benar-benar terjadi pada tanggal 5,” tuturnya.
Sementara itu, untuk wilayah pegunungan, Noviar meminta masyarakat agar menghindari daerah-daerah yang sudah mengalami rekahan jika hujan berlangsung lama, guna menghindari risiko longsor.
Selengkapnya di @pandanganjogja
Baca Juga
Antara Aku dan Yogyakarta: Mulai dari Kisah Cinta Hingga Cara Hidup yang Manusiawi
7 Wisata Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Dijadikan Tujuan Liburanmu Berikutnya
8 Kuliner Ekstrem yang Sayang Dilewatkan Saat Kamu Bertandang ke Yogyakarta