Dulu Tidak Dijual Bebas, Inilah Arti Legomoro, Makanan Tradisional Khas Kotagede Jogja yang Sarat Makna


Salah satu makanan tradisional khas di Kotagede, selain makanan kipo dan yangko adalah Legamara atau orang menuliskan Legomoro. Legamara sangat mirip dengan lemper. Ya, bahan dan proses memasaknya sama persis dengan lemper. Namun yang membedakan adalah kemasan atau bungkusnya.

Sama-sama dibungkus daun pisang, namun lemper biasa dikemas menyerupai lontong kecil dan disemat dengan lidi. Sedangkan legamara, dibungkus dengan daun pisang, namun diikat dengan tali dari bambu yang disebut tutus. Konon, legamara yang berasal dari bahasa Jawa yakni lego (lega) dan mara (datang) itu memiliki makna kadatangan yang membawa kelegaan hati, atau bisa juga datang dengan hati yang lega.

Dulu, legamara tidak dijual bebas di pasar-pasar. Legamara hanya dibuat saat orang menggelar hajatan atau waktu-waktu tertentu saja, seperti misalnya pernikahan. Dengan menyuguhkan legamara pada para tamu, mengandung makna bahwa si empunya hajat (tuan rumah) hatinya lega atau senang karena anaknya akan segera menikah.

Ada kalanya legamara dibuat sebagai salah satu unsur jajan pasar dalam prosesi seserahan pernikahan dari mempelai pria kepada mempelai wanita. Maknanya sama, kedatangan keluarga mempelai pria adalah dengan kelegaan dan keikhlasan hati.

Selengkapnya baca PortalJogja