JOGJA — Fasilitas Pengolahan Sampah Menengah (ITF) Bawuran yang terletak di Pleret, Bantul, resmi beroperasi hari ini, Selasa (11/3). Fasilitas ini menjadi pusat pengolahan sampah terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang akan menangani sampah dari Bantul sebagai inisiator, Sleman, dan Kota Yogyakarta.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan bahwa ITF Bawuran memiliki kapasitas untuk mengolah hingga 300 ton sampah setiap harinya. Dari total tersebut, sebanyak 50 ton residu yang tidak dapat dimanfaatkan akan dibakar menggunakan insinerator. “ITF ini telah mendapatkan izin dari Dinas Lingkungan Hidup untuk membakar 50 ton sampah per hari, yang dibakar adalah residunya,” ungkap Halim di ITF Bawuran, Selasa (11/3).
Biaya pengolahan sampah di ITF Bawuran ditetapkan sebesar Rp 460 ribu per ton. Sebagian dari pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan sampah ini akan disetorkan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca Juga
Profesor ITS Ubah Plastik Jadi BBM RON 98
Tanda-tanda Akan Terjadi Hujan Es
Hotel Murah di Jogja Tarif Mulai Rp 70 Ribuan
Direktur Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka, menjelaskan bahwa proses pemilahan sampah akan dilakukan sebelum tahap pembakaran. Sampah yang memiliki nilai ekonomi, seperti plastik, akan dipisahkan dan dijual kembali. “Sampah yang memiliki nilai, seperti plastik, akan kita ambil dan dijual kembali,” kata Yuli.
Saat ini, tingkat kesiapan ITF Bawuran telah mencapai 99 persen. Diharapkan pada April 2025, fasilitas ini dapat beroperasi secara penuh untuk mengelola sampah dari tiga wilayah di DIY.
Sumber pandanganjogja
Serba-serbi Ramadhan
Bagaimana Cara Berpuasa Yang Sehat Selama Bulan Ramadhan
Inilah 6 Negara Dengan Jumlah Masjid Terbanyak di Dunia
Tarif KA Termurah untuk Mudik Lebaran 2025. Mulai Rp 10.000
